Pernah main Game Stronghold……????? Jika pernah pasti
Anda mengenal Sosok tokoh Saladin dalam Game tersebut…..Tahu kah Anda siapa
Saladin….????
Salahuddin Ayyubi, atau salah ad-din dalam sebutan
Arab dan Saladin dalam sebutan Salibis (Kristen pada masa perang salib) adalah
seorang Jendral dan Pejuang Muslim Suku Kurdi dari Tikritt (daerah di sebelah
Utara Irak sekarang).
Ayah beliau bernama Najmudin Ayyub dan Pamannya
bernama Asaduddin Syirkuh, pergi meninggalkan kampong halamanya dekat Danau Fan
menuju Tikrit, Ayah dan Pamannya mengabdi kepada Imaduddin Zanky, Gubernur
Seljuk, kota Mousul Irak.
Pada saat Imaduddin Zanky berhasil menaklukan
wilayah Balbek di Lebaon 1139M, Najmuddin Ayyub di angkat sebagai Gubernur
Balbek. Di Balbek ini Shalahudin (Saladin) mempelajari Teknik perang dan
Politik, setelah itu Beliau melanjutkan pendidikan nya di Damasus untuk
mempelajari Teologi Sunni selama sepuluh Tahun, dan Tahun 1169M Beliau diangkat
oleh Raja Suriah Nuruddin Mahmud menjadi Wazir (Konselor)
Setelah Wafat nya Raja Suriah Nuruddin
Mahmud 1174, Beliau mendapat Gelar Sultan di Mesir dan memproklamirkan
kemerdekaan Mesir dari Bangsa Seljuk, Beliu lah pendiri Dinasti Ayyubi dan
menggantikan ajaran Sunni di Mesir. Setelah merasa mapan dan kuat baik Militer
dan Politik, Beliau melakukan Invansi militer ke sebelah Barat di Maghreb,
Beliau juga disebut Waliullah oleh kaum Sunni.
Sebelum masa Perang Salib, Orang
Eropa menyebut Kaum Muslimin sebagai Barbarian, orang yang kotor, jorok, tidak
memiliki Peradaban, tetapi pada masa perang Salib, Eropa baru sadar, ternyata
Kaum Muslimin adalah Bangsa yang sangat tinggi peradabannya….bahkan menurut
banyak pihak pada masa pertengahan tidak ada peradaban Eropa yang mampu
menyaingi Peradaban Muslim, dari awal Eropa masuk saat Perang Salib pertama dan
perang salib selanjutnya, mereka melihat kota-kota dengan bangunan yang megah
yang belum pernah mereka lihat di Eropa, Harta yang berlimpah, Seni, sastra, Kebudayaan,
Teknologi, Sains yang sangat tinggi, banyak buku sastra bernilai tinggi yang di
bakar oleh Salibis pada waktu itu, banyak harta yang di rampas, dan Rakyat
Sipil banyak yang di bantai hanya untuk mengambil hartanya. Sumber-sumber
Islam menuturkan bahwa para pemimpin tentara Salib berusaha keras belajar
bahasa Arab. Richard the Lion Heart sendiri mempelajari bahasa Arab
(Hillenbrand, 2007: 411). Selain itu, ketika dipenjara, Raymond dari Tripoli
pun berusaha keras belajar bahasa Arab.
Tampaknya tujuan awal mereka adalah untuk mempertahankan hidup mereka di
negeri kaum Muslim. Yang ironis, mayoritas kaum Muslim enggan belajar bahasa
kaum Frank yang notabene terdiri dari beberapa bahasa Eropa seperti bahasa
Inggris, Prancis, dan Jerman (Hillenbrand, 2007: 409). Sikap ini juga terlihat
dari sikap para sejarawan Muslim pada masa itu yang tidak menganggap belajar
bahasa kaum Frank adalah hal yang penting. Tampaknya sikap itu muncul karena
kaum Muslim merasa bahwa tingkat pendidikan dan peradabannya lebih hebat
dibanding kaum Frank.
Pada masa itu pun sangat banyak ahli-ahli terkenal
dari kalangan Bangsa Arab Muslim, Ibnu Sinna, orang Eropa menyebutnya Avicenna
Juli 1192 sepasukan muslim dalam perang salib menyerang tenda-tenda
pasukan salib diluar benteng kota Jaffa, termasuk didalamnya ada tenda Raja
Inggris, Richard I. Raja Richard pun menyongsong serangan pasukan muslim dengan
berjalan kaki bersama para prajuritnya. Perbandingan pasukan muslim dengan
Kristen adalah 4:1. Salahudin Al Ayubi yang melihat Richard dalam kondisi
seperti itu berkata kepada saudaranya : ” Bagaimana mungkin seorang raja
berjalan kaki bersama prajuritnya? Pergilah ambil kuda arab ini dan berikan
kepadanya, seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat ini
dengan berjalan kaki “. Fragmen diatas dicatat sebagai salah satu karakter yang
pemurah dari Salahudin, bahkan kepada musuhnya sekalipun. Walalupun sedang
diatas angin tetap berlaku adil dan menghormati lawan-lawannya.
Sumber :
1. Wikipedia bahasa Indonesia
2.
Media Lain
Silahkan tinggalkan Comment
Terima kasih telah membaca artikel:
Salahuddin al Ayyubi
No comments :
Post a Comment