ARIMediA

Sunday 8 September 2013

Salahuddin al Ayyubi



Pernah main Game Stronghold……????? Jika pernah pasti Anda mengenal Sosok tokoh Saladin dalam Game tersebut…..Tahu kah Anda siapa Saladin….????


Salahuddin Ayyubi, atau salah ad-din dalam sebutan Arab dan Saladin dalam sebutan Salibis (Kristen pada masa perang salib) adalah seorang Jendral dan Pejuang Muslim Suku Kurdi dari Tikritt (daerah di sebelah Utara Irak sekarang).

Ayah beliau bernama Najmudin Ayyub dan Pamannya bernama Asaduddin Syirkuh, pergi meninggalkan kampong halamanya dekat Danau Fan menuju Tikrit, Ayah dan Pamannya mengabdi kepada Imaduddin Zanky, Gubernur Seljuk, kota Mousul Irak.

Pada saat Imaduddin Zanky berhasil menaklukan wilayah Balbek di Lebaon 1139M, Najmuddin Ayyub di angkat sebagai Gubernur Balbek. Di Balbek ini Shalahudin (Saladin) mempelajari Teknik perang dan Politik, setelah itu Beliau melanjutkan pendidikan nya di Damasus untuk mempelajari Teologi Sunni selama sepuluh Tahun, dan Tahun 1169M Beliau diangkat oleh Raja Suriah Nuruddin Mahmud menjadi Wazir (Konselor)

Setelah Wafat nya Raja Suriah   Nuruddin Mahmud 1174, Beliau mendapat Gelar Sultan di Mesir dan memproklamirkan kemerdekaan Mesir dari Bangsa Seljuk, Beliu lah pendiri Dinasti Ayyubi dan menggantikan ajaran Sunni di Mesir. Setelah merasa mapan dan kuat baik Militer dan Politik, Beliau melakukan Invansi militer ke sebelah Barat di Maghreb, Beliau juga disebut Waliullah oleh kaum Sunni.

Sebelum masa Perang Salib, Orang Eropa menyebut Kaum Muslimin sebagai Barbarian, orang yang kotor, jorok, tidak memiliki Peradaban, tetapi pada masa perang Salib, Eropa baru sadar, ternyata Kaum Muslimin adalah Bangsa yang sangat tinggi peradabannya….bahkan menurut banyak pihak pada masa pertengahan tidak ada peradaban Eropa yang mampu menyaingi Peradaban Muslim, dari awal Eropa masuk saat Perang Salib pertama dan perang salib selanjutnya, mereka melihat kota-kota dengan bangunan yang megah yang belum pernah mereka lihat di Eropa, Harta yang berlimpah, Seni, sastra, Kebudayaan, Teknologi, Sains yang sangat tinggi, banyak buku sastra bernilai tinggi yang di bakar oleh Salibis pada waktu itu, banyak harta yang di rampas, dan Rakyat Sipil banyak yang di bantai hanya untuk mengambil hartanya. Sumber-sumber Islam menuturkan bahwa para pemimpin tentara Salib berusaha keras belajar bahasa Arab. Richard the Lion Heart sendiri mempelajari bahasa Arab (Hillenbrand, 2007: 411). Selain itu, ketika dipenjara, Raymond dari Tripoli pun berusaha keras belajar bahasa Arab.

Tampaknya tujuan awal mereka adalah untuk mempertahankan hidup mereka di negeri kaum Muslim. Yang ironis, mayoritas kaum Muslim enggan belajar bahasa kaum Frank yang notabene terdiri dari beberapa bahasa Eropa seperti bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman (Hillenbrand, 2007: 409). Sikap ini juga terlihat dari sikap para sejarawan Muslim pada masa itu yang tidak menganggap belajar bahasa kaum Frank adalah hal yang penting. Tampaknya sikap itu muncul karena kaum Muslim merasa bahwa tingkat pendidikan dan peradabannya lebih hebat dibanding kaum Frank.
Pada masa itu pun sangat banyak ahli-ahli terkenal dari kalangan Bangsa Arab Muslim, Ibnu Sinna, orang Eropa menyebutnya Avicenna
Juli 1192 sepasukan muslim dalam perang salib menyerang tenda-tenda pasukan salib diluar benteng kota Jaffa, termasuk didalamnya ada tenda Raja Inggris, Richard I. Raja Richard pun menyongsong serangan pasukan muslim dengan berjalan kaki bersama para prajuritnya. Perbandingan pasukan muslim dengan Kristen adalah 4:1. Salahudin Al Ayubi yang melihat Richard dalam kondisi seperti itu berkata kepada saudaranya : ” Bagaimana mungkin seorang raja berjalan kaki bersama prajuritnya? Pergilah ambil kuda arab ini dan berikan kepadanya, seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat ini dengan berjalan kaki “. Fragmen diatas dicatat sebagai salah satu karakter yang pemurah dari Salahudin, bahkan kepada musuhnya sekalipun. Walalupun sedang diatas angin tetap berlaku adil dan menghormati lawan-lawannya.



Sumber :

1.      Wikipedia bahasa Indonesia
2.       Media Lain




                                                Silahkan tinggalkan Comment 





Terima kasih telah membaca artikel: Salahuddin al Ayyubi

No comments :