Diperkiraakan tahun 1745an orang-orang cina di datangkan
secara besar-besaran ke Kalimantan Barat oleh Sultan Sambas. Mereka didatangkan
sebagai tenaga Rodi perkongsian tambang emas oleh Sultan Sambas dan Panembahan
Mempawah di Monterado, kedatangan mereka di Monterado membentuk Konsi TaiKong
(Parit Besar) dan Samto Kiaw (Tiga Jembatan)
Di Monterado, Setelah banyak dan merasa kuat, ditambah
wewenang yang di berikan oleh sultan sambas, timbul lah sifat asli orang-orang
cina tersebut, mereka sewenang-wenang dan sok kuasa dan menekan penduduk
pribumi, maka sekitar tahun 1770 di Monterado terjadi peperangan dengan Suku
Dayak dan menewaskan kepala suku Dayak. Sultan sambas menetapkan orang-orang
cina hanya tunduk di bawah kekuasaan Sultan dan wajib membayar upeti tiap bulan
kepada kesultanan sambas, mereka pun di berikan wewenang untuk mengatur
pemerintahan local, pengadilan, keamanan wilayah nya dan lain-lain selayaknya
Republik (Negara) kecil.semenjak itulah kesewenang-wenangan mereka makin
menjadi-jadi dan penduduk pribumi merasa tertekan yang pada akhirnya mereka
pindah ketempat aman dari orang cina.
Salah satu ketua perkongsian yang bernama Lo Fung, banyak
menguasai perkongsian-perkongsian lain seperti perkongsian di Ngabang,
Mempawah, Pontianak, dan Landak, yang pada akhirnya Lo Fung berhasil mendirikan
sebuah Negara di Kalimantan Barat dengan nama Republik Lang Fong.
Semenjak kematian La Fung pada Tahun 1795, tidak ada pemimpin yang
cakap, dan Republik Lang Fong yang setiap tahun memberikan Upeti kepada Kaisar
Cina akhirnya bubar. Ketua Kongsi yang bernama Sam Tiu Kiu melakukan penggalian
emas di Sungai Raya, Singkawang membuat marah Tai Kong karena Sam Tiu Kiu
menggali emas di wilayahnya (Monterado) tanpa izin, dan terjadi lah perang
Tahun 1795. Dan pada Tahun 1796 Sam Tiu
Kiu yang berpusat di Sambas meminta bantuan kerajaan Sambas, menyerang Tai Kong
dan berhasil mengalahkannya, tetapi dalam peperangan tersebut Panglima Tengku
Sambo mati terbunuh, dan perang tersebut oleh Masyarakat Sambas dikenal denga
Perang Tengku Sambo.
Pada Tahun, 1819 orang cina di Sambas dan Mandor melakukan
pemberontakan dan tidak mengakui kekuasaan Penjajah Belanda, dan sebanyak 1000
orang cina menyerang markas Belanda di Pontianak
Pada Tahun 1850 orang cina (perkongsian Tai Kong, Sam Tiu
Kiu, Mang Kit Tiu) melakukan pemberontakan terhadap kerajaan Sambas, pada
peperangan tersebut kerajaan Sambas yang di pimpin oleh Sultan Abubar Tadjudin
II hampir mengalami kekalahan, pada saat kritis tersebut Sultan Abubajar
Tadjudin II berinisiatif meminta bantuan Penjajah Belanda, baru pada Tahun 1851
Kompeni Belanda dating ke Sambas yang di pimpin oleh Overste Zong, yang
mengakibatkan Overste Zong mati pada saat merebut benteng pusat pertahanan cina
semini Pemangkat.
Pada Tahun 1854 pemberontakan makin besar dan meluas
terhadap kerajaan Sambas dan belanda, pemberontakan ini di dukung oleh orang
cina di luar perkongsian, hal ini memicu pihak belanda mengirimkan pasukan
tambahan ke sambas guna menumpas pemberontakan tersebut.
Barulah pada Tahun 1856 Republik Monterado yang didirikan
oleh orang cina dan telah berdiri selama 100 Tahun dapat dikuasai, dan Tahun
1884, seluruh perkongsian cina di Kalimantan Barat di bubarkan oleh Belanda.
Tahun 1914 terjadi lagi pemberontakan yang dilakukan oleh
keluarga pendiri Republik Monterado, dan di Mempawah oleh keluarga pendiri
Republik Lan Fong. Pada saat pemberontakan tersebut, mereka mengancam,
mengintimidasi dan memaksa penduduk pribumi Dayak dan Melayu untuk membantu
pemberontakan mereka, karena tekanan dari cina maka Suku Dayak dan Melayu di
daerah itu terpaksa ikut berperang membantu mereka.
Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa kali terjadi insiden antara pendatang cina dengan Bumi putra di pontianak, salah satunya insiden yang disebabkan pendatang cina tidak bersedia mengibarkan Bendera Merah Putih di Kota Pontianak. dan tuduhan keterlibatan pendatang cina dengan gerakan Partai Komunis, yang mengakibatkan terjadinya penangkapan besar-besaran oleh ABRI terhadap pendatang ini.
Pada masa kini Pendatang cina sudah banyak yang membaur, banyak yang berasimilasi dengan Pribumi, banyak juga menikah dengan orang Pribumi, banyak juga yang menggunakan bahasa setempat walaupun bahasa nenek moyang nya masih digunakan.
Banyak juga di kalangan mereka yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan, baik tingkat nasional maupun daerah Kalimantan Barat.dan walaupun terdiri dari bermacam-macam suku tetapi mereka menamakan dirinya Tionghoa, dan bahasa yang digunakan dinamakan bahasa Tionghoa.
Sumber : dari berbagai sumber
Artikel terkait : Sejarah Dayak Pompakng | Pengelompokan Suku Dayak Part 1 | Pengelompokan Suku Dayak Part 2 | Dayak Desa Kabupaten Sanggau | Sejarah awal kedatangan Cina di Kalimantan Barat |
Lihat juga : Tutorial | IT News | Tokoh Islam | Islami | Sejarah Indonesia | Sejarah Dunia | Aplikasi | Driver | Foto | Video | Mp3
Terima kasih telah membaca artikel:
Sejarah awal kedatangan Cina di Kalimantan Barat
Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa kali terjadi insiden antara pendatang cina dengan Bumi putra di pontianak, salah satunya insiden yang disebabkan pendatang cina tidak bersedia mengibarkan Bendera Merah Putih di Kota Pontianak. dan tuduhan keterlibatan pendatang cina dengan gerakan Partai Komunis, yang mengakibatkan terjadinya penangkapan besar-besaran oleh ABRI terhadap pendatang ini.
Pada masa kini Pendatang cina sudah banyak yang membaur, banyak yang berasimilasi dengan Pribumi, banyak juga menikah dengan orang Pribumi, banyak juga yang menggunakan bahasa setempat walaupun bahasa nenek moyang nya masih digunakan.
Banyak juga di kalangan mereka yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan, baik tingkat nasional maupun daerah Kalimantan Barat.dan walaupun terdiri dari bermacam-macam suku tetapi mereka menamakan dirinya Tionghoa, dan bahasa yang digunakan dinamakan bahasa Tionghoa.
Sumber : dari berbagai sumber
Artikel terkait : Sejarah Dayak Pompakng | Pengelompokan Suku Dayak Part 1 | Pengelompokan Suku Dayak Part 2 | Dayak Desa Kabupaten Sanggau | Sejarah awal kedatangan Cina di Kalimantan Barat |
Lihat juga : Tutorial | IT News | Tokoh Islam | Islami | Sejarah Indonesia | Sejarah Dunia | Aplikasi | Driver | Foto | Video | Mp3
No comments :
Post a Comment