Adalah kisah yang tertulis di dalam Kitab Kejadian dan al-Quran, Sodom (bahasa Arab: سدوم Sadūm,bahasa Ibrani: סְדוֹם, Standar Sədom Tiberias Səḏôm, Bahasa Yunani: Σόδομα Sódoma) dan Amora (bahasa Arab: عمورة ʿAmūrah, bahasa Ibrani: עֲמוֹרָה, Standar ʿAmora Tiberias Ġəmôrāh Ămôrāh, bahasa Yunani: Γόμορρα Gómorra) atau Gomora (bahasa Ibrani: עֲמוֹרָה, Standar ʿAmora Tiberias Ġəmôrāh/ʿĂmôrāh), dan bahasa Inggris Gomorrah. Sodom dan Amora adalah dua kota besar yang dimusnahkan oleh Allah dalam Kitab Kejadian di Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.
Dikarenakan oleh dosa-dosa penduduk Sodom, Gomora (Amora), Adma, dan Zeboim telah dibinasakan oleh "hujan belerang dan api ... dari TUHAN, dari langit" (Kejadian 19:24-25). Dalam agama Kristen dan Islam, nama-nama mereka menjadi bersinonim dengan dosa besar yang tak terampuni, yang menjatuhkan mereka ke dalam kemusnahan akibat murka Allah (Yudas 1:7, Qur'an [1]).
Istilah ini telah digunakan sebagai kata yang mengacu kepada dosa dan penyelewengan seksual. Kisah tersebut telah membentuk kata-kata baru dalam berbagai bahasa di seluruh dunia, termasuk perkataan dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia yakni "menyodomi", suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan hubungan anal seks, dan juga hubungan seks seperti binatang.
Menurut pandangan Islam, Kota Sodom dan Gomora tidak terlepas dari Nabi Luth, Beliau adalah seorang Rasul yang di utus di tengah kaum Sodom dan Gomora, mengenai ini bisa dilihat pada Surah Hud
[11:74] Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth.
[11:75] Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah.
[11:76] Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu, dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak.
[11:77] Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit[28]."
[11:78] Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji[29]. Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?"
[11:79] Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan[30] terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki."
[11:80] Luth berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)."
[11:81] Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal[31], kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?".
[11:82] Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,
[11:83] Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim[32].
Penelitian terhadap Dua Kota tersebut dimulai sejak tahun 1920an oleh Ahli purbakala bernama William Albright, pada Tahun 1967, Ahli Purbakala Paul Lapp memimpin penggalian di Bab-edh-dhra, Bab-edh-dhra di yakini merupakan daerah perkubura tua pada masa Zaman Perunggu. Di daerah ini mereka menemukan emas dan banyak sekali tembikar buatan masa lampau, para Ahli Arkeologi dan Geologi juga banyak menemukan Rangka manusia, setelah dilakukan berbagai penelitian terhadap rangka manusia tersebut, para Ahli menyimpulkan bahwa kejadian Kota Sodom dan Gomora terjadi pada 2000SM.
Pembinasaan Sodom dan Gomora di
yakini terjadi melalui bencana geologi dengan urutan :
1. Pergerakan Sesar Moab
2. Gempa dengan magnitude 7,0+ yang
menghancurkan kota-kota dan sekitarnya serta likuifaksi yang menenggelamkan
sebagian wilayah kota-kota,
3. Erupsi gunung garam dan gunung
lumpur yang meletuskan halit, anhidrit, batu-batuan, lumpur, aspal, bitumen,
dan belerang,
4. Kebakaran kota-kota dan
sekitarnya karena material hidrokarbon yang diletuskan terbakar sehingga
menjadi hujan api dan belerang.
Pendapat Harris dan Beardow didasarkan pada keterangan Strabo, seorang
sejarahwan dan geografer dari Yunani yang hidup dari 64 SM sampai 23 M. Menurut
Strabo, selain Sodom dan Gomorrah diperkirakan juga terdapat 11 kota lain yang
kemudian populer dengan nama ”the Lost Cities of the Plain”. Kota ini memang
ada pada permulaan hingga pertengahan zaman perunggu (Bronze Age). kira-kira
4000 tahun yang lalu, atau sekitar abad ke-23 hingga 21 SM.Lokasi yang diyakini oleh Harris dan Beardow ini juga diteliti oleh Professor Lynne Frostick, seorang geologist dari Hull University Inggirs, dan Jonathan Tubb dari British Museum (dimuat dalam BBC History, J Cecil, updated 2009). Mereka mengadakan penggalian arkeologi tepatnya di Tell es-Sa’diyeh dekat Laut Mati bagian utara.
Mereka menemukan bekas pabrik minyak zaitun, yang menunjukan betapa tingginya peradaban ketika itu. Tubb mengatakatan, bahwa dilihat dari taraf peradabannya, diperkirakan lokasi ini ada pada zaman permulaan Bronze Age, sezaman dengan masa Sodom dan Gomorah Terima kasih telah membaca artikel: Sodom dan Gomora
No comments :
Post a Comment